Jumat, 09 September 2011

Sinopsis Oh My Lady Episode 4

Setelah menyiram wajah Min Woo dengan anggur, Kae Hwa berkata bahwa Min Woo sudah keterlaluan. Bagaimana mungkin dia meminta Kae Hwa untuk menjadi ibu Ye Eun sementara mereka bahkan tidak kenal satu sama lain. Menurut Min Woo itu bukan masalah besar. Kecuali kalau Kae Hwa berpikir mereka menjadi orang tua bagi gadis kecil itu. Min Woo menjadi ketakutan memikirkan hal ini.

Setelah berdandan sebentar, Yura akhirnya memencet bel. Melihat kalau yang datang adalah Yura, Min Woo menjadi panik. Dia segera bersih-bersih, menyuruh Kae Hwa masuk ke dalam kamar dan memintanya untuk membuat Ye Eun tetap tenang.

Yura adalah tipikal wanita percaya diri, yang selalu merasa dirinya yang tercantik dan Min Woo berulang kali memujinya betapa dia bertambah cantik dari sebelumnya.
Kae Hwa mencoba untuk menahan pipis lebih lama namun tidak bisa. Jadi dia menengok keluar kamar dan dalam bahasa tubuh mengatakan pada Min Woo kalau dia harus menggunakan kamar mandi. Min Woo berusaha mengalihkan perhatian Yura saat Kae Hwa pergi ke kamar mandi.
Yura menjelaskan kalau kedatangannya ke rumah Min Woo adalah untuk mendiskusikan sebuah hal. Dia baru tamat dari sekolah fashion di Amerika dan sekarang sedang bekerja di butik milik bibinya di Korea. Yura ingin agar Min Woo menjadi model bagi rancangan terbaru butik itu.

Tanpa berpikir panjang, Kae Hwa malah menghidupkan kran air di saat seharusnya dia dituntut untuk tenang. Yura masih maklum dan menganggap suara itu dari kamar mandi tetangga. Tapi, saat Ye Eun mulai menangis, dia jadi penasaran. Dengan cepat, Min Woo mengantar Yura keluar, berkata kalau dia harus segera pulang sebelum larut malam.
Yura keluar, namun sayangnya dia melupakan handphonenya jadi dia kembali untuk mengambilnya. Kae Hwa yang saat itu berpikir sudah aman untuk keluar malah berhadap-hadapan dengan Yura. Dengan cepat Kae Hwa memperkenalkan diri sebagai pembantu di tempat Min Woo. Yura bukanlah orang yang berpikir bila dia bisa disaingi oleh seseorang seperti Kae Hwa jadi dia tidak menaruh curiga apapun. Dia hanya meminta Min Woo untuk lebih berhati-hati karena tinggal serumah dengan seorang wanita bisa berbahaya. Bisa saja dia di lemparkan ke sebuah skandal.
Kae Hwa meminta maaf atas kesalahannya barusan dan mereka kembali ke permasalahan sebelumnya: Ye Eun. Min Woo ingin membuat kontrak yang menyatakan kalau Kae Hwa harus menjadi ibu pengganti bagi Ye Eun dan dia akan dibayar bulanan. Min Woo terkesan seperti meminta Kae Hwa untuk membawa pergi Ye Eun sementara Kae Hwa merasa kalau dia hanya menjadi seorang babysitter. Min Woo berteriak kalau Kae Hwa harus ada 24 jam untuk Ye Eun, jadi tentu saja mereka harus hidup bersama (Kae Hwa dan Ye Eun).

Kae Hwa berkata kalau ini adalah pengorbanan besar untuk dirinya. “Aku mengerti. Aku rasa tidak ada pilihan lain. Jadi aku akan tinggal disini!” Dia harus bertahan sampai ibu Ye Eun ditemukan. Tapi bukan itu yang dimaksud Min Woo. Kae Hwa tidak boleh tinggal disini. Kae Hwa sendiri kemudian menjelaskan kalau dia tidak punya tempat tinggal tetap sekarang. Dan karena muak mendengar tangis Ye Eun, Min Woo setuju kalau Kae Hwa tinggal di rumahnya.
Min Woo semakin kesal pada urusan tentang Ye Eun. Jadi, dia memberikan uang pada Tae Gu untuk mencari Yeon Hee dan membawanya pulang. Tidak peduli kalau pun dia harus pergi ke Amerika. Karena Min Woo tidak menjelaskan alasannya secara mendetail, Tae Gu hanya berpikir kalau Min Woo masih mencintai Yeon Hee.

Kae Hwa dipangil untuk datang ke pusat perawatan anak dimana Ye Eun tinggal. Bok Nim mengatakan kalau gadis kecil itu mengalami kecemasan berlebihan dan emosi yang campur aduk: dia kesal karena sudah ditinggal ibu kandungnya dan takut pada lingkungan barunya. Karena kondisinya sangat parah, Bok Nim menyarankan agar Ye Eun sebaiknya mulai didekatkan ke ayahnya.

Saran Bok Nim adalah dengan melakukan tes DNA. Pertama, jika Min Woo akhirnya sadar bahwa Ye Eun benar-benar anak kandungnya, kemungkinan besar dia akan lebih cepat menerima gadis kecil itu. Tapi kalau ternyata Ye Eun bukan anaknya, mereka tidak bisa mengurus anak itu selamanya.
Min Woo makan siang dengan Yura. Mereka membicarakan tentang proyek musikal Min Woo. Meski Yura tidak memberikan kesan apapun pada Min Woo, tapi pria itu sangat terkesan pada ide Yura agar mereka tetap saling berhubungan. Makan siang itu diganggu oleh telpon dari manajer Min Woo yang baru tahu kalau kode masuk ke rumah Min Woo diganti. Telpon ke dua datang dari Kae Hwa yang ingin mengingatkan Min Woo tentang latihan untuk acara musikal. Namun Min Woo tidak mau menerima telpon itu. Dia bahkan memindahkan battery handphonenya.
Kesal dengan sikap Min Woo, Yoon Seok pergi ke The Show Company. Disana, suasananya lebih tegang lagi. Min Woo sudah terlambat lebih dari satu jam. Para produser, penulis, dan pegawai disana menunggu dalam diam. Untuk mencairkan suasana, Kae Hwa berpura-pura sedang menelpon Min Woo. Dalam percakapannya terkesan kalau Min Woo menyesal. Namun ditengah-tengah percakapan Min Woo tiba-tiba muncul. Untung saja tidak ada yang terlalu memperhatikan apa yang dilakukan Kae Hwa.

Shi Joon menunggu dalam diam dan marah ketika Min Woo meminta maaf asal-asalan. Dia meminta Min Woo untuk meminta maaf dengan cara yang lebih pantas. Yang tentu saja hal ini ditolak karena merupakan perintah Shi Joon. Shi Joon marah dan mengusir Min Woo sebab dia sama sekali tidak punya sikap yang baik.
Min Woo tidak memperdebatkannya dan mengatakan kalau mereka perlu seorang bintang. Ketika Shi Joon menyindir Min Woo bahwa dia bukan orang yang professional, Min Woo malah berkata apakah orang yang professional adalah orang yang menghancurkan proyeknya sendiri dan berutang miliaran won? Shi Joon berkata: “Aku bodoh karena sudah berharap padamu! Pergi!”
Yoon Seok memanfaatkan keadaan itu untuk membawa Min Woo kembali ke sisinya. Dia menyarankan agar Min Woo keluar saja dari acara musikal itu. Dia juga mengatakan sebuah fakta buruk – akting Min Woo jelek. Min Woo jelas kecewa. Kae Hwa mendengarkan percakapan ini dan turut prihatin atas apa yang terjadi pada Min Woo. Dia menunggu Min Woo di mobil dan menawarkan diri untuk menjadi supirnya. Dia juga menghibur Min Woo.

Mereka berakhir di sebuah supermarket. Kae Hwa menawarkan diri untuk membuatkan Min Woo makan malam dan mulai membeli bahan-bahan yang diperlukan. Kae Hwa tidak bisa menahan diri untuk tidak mendekati ibu-ibu yang sedang sibuk mengerubungi kios yang menjual kepiting. Para ibu itu bersepakat untuk tidak membeli kepiting itu. Kemudian mereka pergi. Kae Hwa membeli kepiting itu dan ibu pedagangnya ingin memanfaatkan Kae Hwa dengan membuktikan kalau kepiting dagangannya tidak jelek. Tapi, Kae Hwa tidak tahu harus berkata apa? Jadi sang pedagang beralih ke Min Woo yang dikira suami Kae Hwa.

Awalnya biasa saja. Tapi akhirnya ibu itu mulai mengenali Min Woo. Tiba-tiba saja Min Woo menjadi pusat perhatian di tempat itu. Dia dan Kae Hwa kabur secepat kilat untuk menyelamatkan diri.
Shi Joon duduk diantara para penari dengan istrinya Jung Ah. Tapi Shi Joon tidak fokus. Saat dia pergi untuk beristirahat, dia disapa oleh seorang pria yang mengenalkan diri sebagai teman Jung Ah. Shi Joon ingat kalau pria ini adalah selingkuhan istrinya. Dia ingat kembali kejadian itu dan bersikap dingin pada istrinya. Ketika Jung Ah memintanya untuk membawa Min Woo kembali, Shi Joon malah berkata: “Jika kita bercerai, kau tidak perlu bertanggung jawab atas hutang-hutangku! Jangan khawatir!” Jung Ah menjadi kebingungan mendengar ucapan itu.

Kae Hwa dan Min Woo makan bersama. Kae Hwa mencoba untuk memulai percakapan. Bila Min Woo keluar dari proyek itu, maka dia akan dipecat. Jadi dia memulai percakapan itu dengan sesuatu yang alami seperti pujian dengan mengatakan kalau Min Woo itu pintar dan seksi. Min Woo cukup tajam menangkap maksud Kae Hwa tapi tidak bisa melihat lebih jauh lagi.
Kae Hwa menyarankan agar Min Woo melakukan sebuah proyek serius (seperti acara musikal itu) dan meyakinkan kalau tidak ada yang perlu ditakutkan. Min Woo berkata: “Jadi kau beripkir kalau aku tidak melakukan proyek itu karena aku takut?” Kae Hwa mulai menusuk: “Kalau kau tidak takut, cobalah. Dan kau bisa menunjukkan pada manajermu yang sudah menghinamu!” Sayangnya Kae Hwa berbicara terlalu jauh dan Min Woo menyadarinya. Dia bertanya apakah Kae Hwa menguping pembicaraannya.
Kae Hwa memperhalus kata-katanya dengan membela Min Woo. Namun, dia cukup sensitive bila menyangkut aktingnya yang jelek. Dia berteriak pada Kae Hwa dan menyuruhnya diam. Seperti biasa, bila Min Woo merasa tersudut, dia pasti akan menyudutkan Kae Hwa juga. Dia menyakiti Kae Hwa dengan mengatakan kalau dia mau mempekerjakan Kae Hwa hanya karena kasihan karena dia sudah bercerai dan tidak punya rumah lagi.
Min Woo pergi dengan sombongnya tapi dia tetap menguping pembicaraan telpon Kae Hwa dengan mantan suaminya. Dia meminta suaminya untuk membuatkan kimbap bagi makan siang Min Ji yang akan ikut piknik. Mantan suaminya tidak mau diganggu dan bilang makan siang itu bisa dibeli saja. Tapi Kae Hwa bersikeras. Dia berkata kalau sudah cukup Min Ji terluka karena mereka. Dia tidak ingin membuat putrinya bersedih jadi tidak bisakah dia menjadi ayah yang baik sebentar saja?
Kae Hwa berhenti di depan pintu kamar Min Woo untuk meminta maaf. Min Woo hanya mengomel dan berkata kalau Kae Hwa tidak punya harga diri karena meminta maaf dengan cepatnya.
Min Woo diminta untuk menemui Shi Joon yang sudah tenang. Dia meminta maaf karena sudah marah. Bahkan dia mengakui kalau Min Woo benar – dialah bintangnya jadi tidak adil bila mengharapkan hal lain darinya. Min Woo sebenarnya sudah terkesan tapi seperti biasa tidak mau mengakuinya. Shi Joon juga mengakui bahwa Min Woo benar soal hutang itu. Dia sudah beberapa kali gagal melakukan proyek musik. Dan kali ini bila gagal lagi maka dia akan berakhir di jalanan.

Min Woo sedikit tenang mendengar perkataan itu. Min Woo bertanya kenapa Shi Joon menuduhnya melakukan proyek ini tanpa berpikir. Dia mungkin berpikir kalau Min Woo sedang ditekan atau naksir aktris lain. Namun, Min Woo berkata: “Aku memilihnya karena punya sebuah alasan.” Dia juga berkata: “Kau tidak menghormatiku, ya kan? karena kita bertemu waktu usiaku 20 dan tidak dewasa. Tapi sekarang usiaku mendekati usiamu!”
Shi Joon meminta Min Woo untuk kembali ke proyek itu dan meminta pengertian bila lain kali dia marah-marah lagi.
Mungkin sulit bagi Shi Joon untuk mengatakan hal itu apalagi dia masih memikirkan nasib perkawinannya. Jadi malam itu dia duduk di kantornya sendirian sambil minum. Kae Hwa yang bekerja lembur tidak enak melihat Shi Joon murung jadi dia mendekati pria itu dan memintanya untuk tidak khawatir pada masalah Min Woo. Dia akan mengurusnya.
Dalam perjalanan pulang, Min Woo menelpon agar Kae Hwa membelikan bir yang segera dilakukannya. Segera setelah itu, Min Woo mendapat telpon dari Yura dan setuju untuk bertemu dengannya. Sebelum sampai di rumah, Kae Hwa mendapat sms kalau hasil tes DNA sudah keluar dan sedang diantar ke rumahnya. Karena Min Woo tidak tahu tentang tes ini, Kae Hwa segera pulang untuk mengambil hasil tes itu agar tidak sampai ke tangan Min Woo.

Kae Hwa bergegas pulang dan langsung menuju meja resepsionis, tidak tahu kalau pengantar hasil tes itu tiba tepat ketika Min Woo akan pergi. Kae Hwa berbalik dan melihat Min Woo berdiri di lobby, menatapnya dengan wajah yang sangat terluka dan terkejut. Hasil tes itu terlipat di tangannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar