Kamis, 08 Desember 2011

Sleep Paralysis

Saya sering sekali mengalami 'Sleep Paralysis' taw tidur ketindihan. Pada saat mengalami ini biasanya kita akan sulit sekali bergerak dan kemudian sulit sekali untuk bernapas. Napas rasanya seperti ada yang tahan. Untuk bisa bangun, satu-satunya cara adalah menggerakkan ujung kaki, ujung tangan atau kepala sekencang-kencangnya hingga seluruh tubuh bisa digerakkan kembali.

Tak jarang pula kita merasa seperti melihat sosok yg sedang menindih tubuh kita. Don't worry,, sebenarnya itu hanyalah halusinasi otak. Kita tidak sedang diganggu oleh makhluk halus, inilah penjelasan ilmiahnya.

       Menurut medis, keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut sleep paralysis alias tidur lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh). Hampir setiap orang pernah mengalaminya. Setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya.

       Sleep paralysis alias tindihan ini memang bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit. Yang menarik, saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis.

       Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis, adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM).
Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan. Tahapan itu adalah tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam dan tahap REM. Pada tahap inilah mimpi terjadi.
Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM).
Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.

        Ketindihan awalnya seringkali dihubungkan dengan ”narcolepsy”. Kondisi neurologik dimana seseorang tidak mampu mengontrol tubuhnya saat tidur dan kadangkala bergerak dengan sendirinya. Akan tetapi kemudian muncul klaim bahwa Ketindihan juga terjadi pada orang yang tidak memiliki kasus ”narcolepsy”. Walaupun sebagian orang merasa khawatir dan takut saat kejadian, namun menurut para Ahli hal ini tidaklah membahayakan.

 Pencegahan ketindihan dapat dimulai dengan mengatur pola tidur yang sehat, antara lain :
-Tidur yang cukup, tidak berlebihan.
-Hindari tidur di waktu pagi dan sore.
-Olahraga teratur (hindari waktu olahraga yang berdekatan dengan waktu tidur)
-Kurangi stress
-Tidur dengan waktu yang teratur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar